Pages

Powered by Blogger.

Thursday, December 11, 2014

Anak Lebih Dekat dengan Ayah


Ketika kami baru punya anak satu, Ayah suka iri melihat kakak lebih lengket dengan mama dibandingkan dengan ayah. Hal ini wajar, karena ketika kecil hampir 24 jam kakak selalu bersama mama, Bisa dibilang "sepaket". Dimana ada mama, di situ ada kakak. Selain itu, saat kakak berusia 3-6 bulan, Ayah harus dinas ke Surabaya sehingga kakak tidak terlalu dekat hubungannya dengan ayah saat itu. Namun pada akhirnya sekarang kakak sangat lengket dengan ayah.

Seolah tidak ingin kejadian itu terulang pada Tabitha, sejak baru lahir, ayah turut serta merawat dan menjaga Tabitha. Memakaikan bayi sehabis mandi, memberi makan atau bermain-main. Tidak ada istilah ayah adalah kepala rumah tangga yang tugasnya hanya bekerja danmencari nafkah di luar rumah, tidak mau tau urusan di dalam rumah.

Walaupun ayah setiap hari bekerja di luar rumah, ayah tidak ingin kehilangan momen melihat anak-anaknya tumbah dan berkembang. Mama juga selalu menceritakan perkembangan anak-anak yang terjadi setiap hari.

Ada seorang psikolog berkata bahwa ada hal-hal tertentu terkait hubungan dengan anak yang lebih bagus jika dilakukan oleh para ayah. Jadi, misalnya saat bermain dengan anak yang masih bayi, sang ayah lah yang biasanya tanpa malu mengeluarkan suara-suara dan mimik wajah yang lucu. Jika bermain dengan anak pun, ayah biasanya yang lebih mampu menciptakan suasana yang lebih mengasyikkan dibandingkan dengan ibu, khsususnya jika bermain di luar ruangan. Inilah mengapa anak acap kali mencari ayahnya untuk bermain. Kalau main sama bayi, biasanya yang mengeluarkan suara-suara lucu dan muka jelek sebenarnya lebih sering adalah para ayah. Soalnya para ayah lebih playful. Kebutuhan lain akan lari ke ibu, tapi main sama ayah. Makanya kadang ayah hanya dikenal untuk main.


3 comments:

  1. Kalo saya sich adil
    Anak kembar yang kakak lebih dekat dengan saya dan yang adik lebih dekat dengan ibunya

    ReplyDelete