Pages

Powered by Blogger.

Wednesday, August 19, 2015

Belajar Berhitung

"atu, ua, tiga, mpat, ima, tujuh, apan, iyan, uyuh" Tabitha belajar menghitung, setiap mainan yang cukup banyak jumlahnya, mama memanxing supaya Tabitha mau berhitung. Namun entah kenapa tampaknya angka enam sulit diingat oleh Tabitha. Setap berthitung sampai sepuluh, pada hitungan keenam selalu dilompati. Dibandingkan dengan kakaknya Abigail, cara menghitung Tabitha mirip dengan kakaknya. Namun bedanya ketika itu kakaknya sering melupakan angka 4. :-d Saat dikoreksi, Tabitha mau menyebutkan angka enam namun ketika dminta ulang berhitung, lupa lagi angka enamnya. Hehehe.. Kakaknya mulai bisa berhitung saat berumur 2,5 tahun sedangkan Tabitha mulai berhitung mulai umur 2 tahun. Karena buku bekas kakaknya saat TK cukup bamyak, Tabitha juga belajar mengenali gambar-gambar binatang, buah-buahan dan bentuk seperti segitiga, lingkaran dan lain-lain. Selain itu ada aplikasi permainan di tab kakaknya tentang warna-warna. Semakin cepat Tabitha mengenal warna. Memang cepat anak menyerap pelajaran ketika belajar sambil bermain. Tidak terpaksa, hanya menuruti kemauan saat ingin belajar.

Wednesday, June 3, 2015

Masalah Sehabis Disapih

Setelah sukses menyapih Tabitha, timbul persoalan baru. Dulu saat masih nenen, menjelang waktu tidurnya, asal diberi nenen dengan segera Tabitha akan tertidur. Namun setelah disapih...?

Tuesday, May 26, 2015

Akhirnya Tabitha Sukses Disapih

Setelah usaha pertama untuk menyapih Tabitha dengan daun sambiloto gagal, maka mama menyiapkan rencana kedua, menyapih menggunakan minyak kayu putih. Sebelumnya mama gak kepikiran menggunakan minyak kayu putih, namun mendengan cerita teman yang katanya berhasil menyapih anak dengan minyak kayu putih maka mama mau mencobanya.

Wednesday, May 6, 2015

Usaha Pertama Menyapih Tabitha

Saat ini Tabitha termasuk anak yang susah makan. Bila makan dengan lauk ayam, maka ayamnya saja yang diambil. Bila ada sedikit nasi yang menempelnya, dengan segera disingkirkannya. Tapi lucunya, bila ada nasi sebutir yang jatuh, Tabitha mengambil dan memakannya.

Saat imunisasi yang terakhir, dokter anak yang menanganinya berkata bahwa Tabitha hanya sedikit bertambah berat badannya. Mama menjelaskan bahwa Tabitha susah jika diminta makan. Dokter beranggapan mungkin karena Tabitha masih ASI (masih nenen) jadi agak malas atau tidak mau makan.

Sunday, April 12, 2015

Mengulang Toilet Training

Saat long weekend libur Paskah, Tabitha pulang kampung ke Magelang. Kami pergi naik bus malam. Karena mendadak, kami tidak dapat tiket kereta api. Biasanya jika pulang ke Magelang mama hanya mau naik kereta api atau pesawat saja, mengingat mama termasuk orang yang tidak kuat menjadi penumpang bus selama berjam-jam ( mabuk darat ), hehehe..

Karena tidak ingin repot dalam perjalanan, Tabitha mama pakaikan diapers. Dan selama di Magelang ( 5 hari ), mama selalu memakaikan diapers karena mama masih kuatir Tabitha ngompol di celana. Lagipula, mama hanya membawa pakaian 2 pasang/hari, total 8 pasang pakaian.

Sekembalinya dari Magelang, Tabitha tidak lagi menggunakan diapers. Ternyata toilet training yang telah berhasil sebelumnya menjadi gagal. Tabitha menjadi lupa saat akan buang air kecil. Celana telah menjadi basah, Tabitha baru bilang ke mama, pipis.

Satu hal yang mama pelajari dari kejadian ini. biarkan Tabitha belajar secara total saat toilet training. Penggunaan diapers disela-sela toilet training membuat Tabitha bingung, sebenarnya pipis boleh langsung atau harus buka celana terlebih dahulu?? Jadinya, mama harus mengulang mengajari Tabitha..

Wednesday, April 1, 2015

Tabitha Toilet Training, Tiga Hari Langsung Bisa


Salah satu keuntungan mengasuh anak sendiri tanpa bantuan asisten, kita melihat sendiri perkembangan si anak dan bisa memperkiran kapan waktunya mulai belajar hal-hal yang baru. Saat ini Tabitha berumur hampir 19 bulan, mama memutuskan untuk mulai toilet training. Mama melihat Tabitha sudah mengerti perintah-perintah sederhana dan sudah memahami apa yang dibicarakan lawan bicaranya. Selain itu, saat mama memakaikan diapers pada siang hari, diapers masih tipis, seperti tidak ada isinya.

Awal-awal memulai toilet training, mama agak "cerewet", dalam arti setiap sejam sekali mama tatur (mengajak untuk buang air kecil) Tabitha sambil berbicara, "Ayuk Tabitha pipis dulu. Pipis di kamar mandi, buka celananya." Tujuannya supaya Tabitha terbiasa bila ingin buang air kecil, Tabitha akan berbicara sendiri.

Tuesday, March 24, 2015

Tabitha Lebih Pintar Dibandingkan Kakaknya?

Semakin besar, semakin terlihat sifat dan karakter Tabitha. Tabitha termasuk anak yang tidak cengeng ( dibandingkan dengan kakaknya ). Bila terjatuh, Tabitha hanya menangis sebentar dan segera melupakan rasa sakitnya. Selain itu, Tabitha memiliki kemauan yang keras dan cenderung keras kepala. Bila ada keinginan, Tabitha akan terus berjuang supaya keinginan tercapai. Bila belum tercapai, andalannya adalah menangis.

Bila diajak kompromi, maka keinginannya Tabitha yang harus dituruti, baru ia akan menuruti permintaan orang lain. Beruntung kakaknya lebih sabar dan lebih suka mengalah, sehingga ada penyeimbang. Bila tidak, mungkin setiap hari akan terdengar anak-anak bertengkar.

Thursday, January 29, 2015

Ketika Ranjang Dipasang

Salah satu kecerobohan yang sering terjadi saat anak-anak masih kecil adalah jatuh dari kasur atau ranjang. Oleh karena itu, ketika anak-anak masih berumur kurang dari 1-2 tahun, kami memututskan untuk melepas rangka ranjang dan tidur menggunakan kasur di bawah. Walaupun tidak menjadi jaminan jika ranjang dilepas, anak-anak tidak akan jatuh dari tempat tidurnya. Tapi setidaknya, ketika memang harus terjatuh, tidak terlalu tinggi.

Saat ini, usia tapi memasuki 17 bulan. Kami merasa Tabitha sudah cukup mampu naik turun ranjang. Tinggi ranjang dan kasur ketika dipasang, kira-kira setinggi leher Tabitha. Kami memutuskan untuk memasang ranjang lagi karena beberapa hari ini banyak binatang-binatang berkeliaran sekitar rumah, misalnya semut, kecoa, ular, serangga-serangga kecil sejenis nyamuk. :D

Monday, January 5, 2015

Tabitha 16 bulan, Pengucapannya Mulai Terdengar Jelas


Usia 16 bulan, Tabitha mulai berinteraksi, mencoba berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Perlahan-lahan menirukan kata-kata yang sering  mama, ayah atau kakak ucapkan. Seperti misalnya ketika mama ingin membuatkan Tabitha susu, mama selalu bilang dulu ke Tabitha, "yuk kita bikin susu!". Tabitha langsung menjawab, "zuzu". Memang belum sempurna pengucapanya tapi setidaknya mendekati kata sebenarnya.

Sebelumnya mama belum menyadari kalau Tabitha mulai menirukan kata-kata yang sering kami ucapkan. Mama mengira Tabitha hanya mengoceh sendiri. Lambat laun, mama baru menyadari kalau Tabitha bertambah pintar. Kembali mama tekankan pada kakak supaya gak bosan-bosan mengajarkan Tabitha, begitu juga mengajarkan Tabitha lancar berbicara. Mama meminta supaya ketika kakak berbicara dengan Tabitha, berbicaralah seperti biasa, tidak dibuat cadel. Denagn begitu, Tabitha pun berusaha mengucapkan kata-kata yang benar.

Friday, January 2, 2015

Demam Frozen


Let it go, let it go
Can't hold it back anymore
Let it go, let it go
Turn away and slam the door!

Itulah sepenggalan lirik lagu ost. Frozen yang berjudul "Let It Go". Walaupun film "Frozen" telah lama diputar di bioskop namun efeknya masih terasa di rumah Tabitha. Apalagi kakak yang hampir tiap hari memutar lagu Frozen dan hampir tiap hari menyanyikannya. Tabitha yang saat ini gemar meniru hal-hal di sekitarnya, ikut menyanyikan lagu "Frozen", tentu dengan gaya dan bahasanya Tabitha sendiri.