Pages

Powered by Blogger.

Friday, March 21, 2014

Komunikasi dengan Tabitha

Iiiih, dede senyum senyum sendiri. Gak ada yang godain. Begitulah kata kakak ketika melihat Tabitha tersenyum sendiri. Ada yang bilang, ketika senyum atau tertawa sendiri, si bayi sedang main dengan "kembarannya".



Menurut para ahli, saat usia 1-2 bulan bayi tersenyum lebih karena merupakan tuntutan secara fisik. Sebagai contoh, bayi usia 1-2 bulan akan tersenyum ketika Anda menyiramkan air hangat saat ia mandi. Namun setelah tahapan ini, setelah ia mulai memahami lingkungan sekitar, maka bayi akan mulai tersenyum kepada orang-orang yang dekat dan sayang kepadanya.

Jadi, walaupun kata sebagian orang menganggap Tabitha masih kecil, belum mengerti, Mama selalu senang jika Tabitha tersenyum atau tertawa sendiri. Tidak lupa Mama membalas senyumannya. Apalagi melihat senyum manis Tabitha, rasanya ingin terus main dengan Tabitha.

Si Tukang Tiru
Pada usia 3-6 bulan, Tabitha mulai meniru. Meniru dari lingkungan sekitarnya. Ia akan meniru ekspresi sedih, ceria, takut, marah, terkejut dan
sebagainya. Oleh karena itu, Mama gak sembarangan berekspresi di hadapan Tabitha.

Menurut para ahli lahi, ketika bayi berusia sekitar 9 bulan, ia akan menjadikan ekpresi wajah Anda sebagai tolak ukur untuk menilai suatu keadaan. Sebagai contoh, ketika Anda sedang bersamanya, kemudian ada tamu yang datang, ia akan langsung melihat apa reaksi Anda. Jika Anda bereaksi terhadap orang ‘asing’ tersebut dengan penerimaan yang ceria, maka ia pun akan ikut ceria dan menerima kehadiran ‘si orang asing’. Sebaliknya jika ia melihat ekspresi ketakutan atau ketegangan pada wajah Anda, maka ia pun akan ikut gelisah dan mulai menangis serta merengek-
rengek bersembunyi di balik Anda.

Oleh karena itu, sebisa mungkin. Jika Mama berada didekat Tabitha, Mama selalu ingat untuk mengendalikan emosi dengan baik. Jika Mama tiba-tiba marah, kesal atau tegang, Mama tidak ingin terlihat oleh Tabitha.

No comments:

Post a Comment