Pages

Powered by Blogger.

Sunday, February 2, 2014

Bayi Cegukan? Bagaimana Mengatasinya?


Bayi baru lahir sampai usia 3 bulan memang sering mengalami cegukan (hiccups). Bila bayi sedang cegukan, maka ada orang bilang si bayi mau cepat besar. :-)  Apakah itu benar? Itu hanya mitos saja.
Bayi cegukan normal-normal saja terjadi. Maka sebaiknya mama jangan langsung panik dan khawatir. Diperkirakan, cegukan terjadi akibat belum matangnya fungsi saraf yang mengatur diafragma si bayi, yakni sekat antara rongga dada dan perut. Sejalan dengan bertambahnya usia, bayi akan semakin jarang mengalami cegukan.


Meski merupakan salah satu masalah paling sering pada bayi di bawah usia satu tahun, cegukan bukanlah indikasi dari suatu penyakit serius. Bila kebetulan bayi anda mengalami cegukan, lakukan hal-hal berikut :

  1. Bila ia cegukan saat menyusu, coba ubah posisi menyusui dan terus susui sampai cegukan hilang.
  2. Perhatikan, apakah saat menyusu ia dalam keadaan tenang atau justru terlihat begitu semangat yang membuat udara masuk ke diafragma.
  3. Cek juga posisi menyusui. Posisi menyusui yang benar adalah puting dan areola masuk ke mulut bayi, bayi berada dalam garis lurus dengan lengan bayi, serta perut bayi berhadapan dengan perut mama.
  4. Bila cegukan terus terjadi, hentikan dulu kegiatan menyusunya. Sandarkan bayi tegak menghadap kita dengan kepala di bahu kita, lalu tepuk-tepuk punggungnya dengan lembut, seperti ketika anda menyendawakannya. Tindakan ini bisa mendorong udara ke atas dan menghentikan cegukan. Setelah cegukan berhenti, susui bayi kembali.
  5. Bila bayi minum dari botol, perhatikan apakah botolnya memiliki regulator dan lubang pada dot bayi. Pilihlah botol dengan lubang dot yang lebih kecil agar bayi bisa mengatur ritme menyedot susu sehingga tidak cegukan.
  6. Bila bayi sudah mendapat makanan pendamping ASI, berikan makanan dalam jumlah sedikit demi sedikit dan perlahan-lahan.

No comments:

Post a Comment